hukum tajwid surat ali imran ayat 190 191
jawaban
Surat ali-imran ayat 190
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal
Surat Ali-Imran ayat 191
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya : (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Pembahasan
Tajwid Surat Ali-Imran ayat 190:
إِنَّ → ghunnah karena ada nun ditasydid
فِي → mad thobi’i karena ada kasroh diikuti ya’ suku
خَلْقِ السَّمَاوَاتِ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta’rif) bertemu salah satu huruf syamsyiyah yaitu huruf sin, dan mad thobi’i karena da fathah diikuti alif
وَالْأَرْضِ → idhar qomariyah karena ada alif lam (lam ta’rif) bertemu alif
وَاخْتِلَافِ → mad thobi’i karena ada fayhah diikuti alif
اللَّيْلِ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta’rif) bertemu lam
وَالنَّهَارِ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta’rif) bertemu nun dan mad thobi’i karena ada fathah diikuti alif
لَآيَاتٍ لِأُولِي → idghom bila ghunnah karena ada tanwin bertemu lam
الْأَلْبَابِ → idhar qomariyah karena ada alif lam (lam ta’rif) bertemu alif, dan mad arid lis sukun karena sebelum waqaf ada mad thobi’i
Tajwid Surat Ali-Imran ayat 191 :
الَّذِينَ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta’rif) bertemu lam
يَذْكُرُونَ → mad thobi’i karena ada dhommah diikuti wawu sukun
اللَّهَ → tafhim karena ada lam jalalain didahului fathah
قِيَامًا → mad thobi’i karena ada fathah diikuti alif
قِيَامًا وَقُعُودًا → idghom bighunnah karena ada tanwin bertemu wawu tidak dalam satu kalimah
وَقُعُودًا → mad thobi’i karena ada dhommah diikuti wawu sukun
وَقُعُودًا وَعَلَىٰ → idghom bighunnah karena ada tanwin bertemu wawu tidak dalam satu kalimah
جُنُوبِهِمْ → mad thobi’i karena ada dhommah diikuti wawu suku
جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ → idhar syafawi karena ada mim mati bertemu dengan salah satu huruf idhar syafawi yaitu huruf wawu
يَتَفَكَّرُونَ → mad thobi’i karena ada dhommah diikuti wawu sukun
فِي → mad thobi’i karena ada kasroh diikuti ya’ sukun
السَّمَاوَاتِ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta’rif) bertemu salah satu huruf syamsyiyah yaitu huruf sin, dan mad thobi’i karena ada fathah diikuti alif
وَالْأَرْضِ → idhar qomariyah karena ada alif lam (lam ta’rif) bertemu alif
رَبَّنَا → mad thobi’i karena ada fathah diikuti alif
مَا → mad thobi’i karena ada fathah diikuti alif
خَلَقْتَ → qolqolah sughro karena ada salah satu huruf qolqolah bertanda baca sukun atau asli mati
هَٰذَا → mad thobi’i karena ada fathah diikuti alif
بَاطِلًا → mad thobi’i karena ada fathah diikuti alif
بَاطِلًا سُبْحَانَكَ → ihfa’ karena ada tanwin bertemu salah satu huruf ihfa’ yaitu huruf sin
سُبْحَانَكَ → mad thobi’i karena ada fathah diikuti alif
فَقِنَا → mad thobi’i karena ada fathah diikuti alif
عَذَابَ → mad thobi’i karena ada fathah diikuti alif
النَّارِ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta’rif) bertemu nun, dan mad arid lis sukun karena sebelum waqof ada mad thobi’i